Kendo, Aikido, martial art related

Thursday, February 14, 2019

Way of the Bow (Kyudo). Bagian 1

4:47 PM Posted by author , , , No comments
Sebagian besar dari kita hanya familiar dengan seni beladiri asal Jepang yang sudah mendunia, sebut saja karate dan judo. Padahal selain dua seni beladiri populer tersebut, masih ada banyak seni beladiri lain yang kurang populer. Kyudo adalah salah satu seni beladiri Jepang yang kurang populer. Secara harfiah, Kyudo berarti “jalan busur” dan seni beladiri ini berakar dari tradisi kuno Shinto. Tradisi ini telah menggunakan busur dan panah sebagai bagian dari ritual selama lebih dari 2000 tahun.




Bagi praktisi seni beladiri ini, Kyudo lebih sebagai seni daripada olahraga panahan semata. Sikap dan kehormatan pemanah acap kali lebih penting dibanding mengenai target semata. Praktisi Kyudo, atau sang pemanah, akan melangkah dengan pelan dan anggun ke area pemanah. Sesampai di tempatnya, pemanah akan mengangkat busur ke atas kepalanya dan menarik tali busur sembari menurunkan posisi busur hingga anak panah sejajar pipinya hingga akhirnya anak panah ditembakkan menuju sasaran. Sepanjang proses tersebut, pemanah akan memfokuskan pandangan hanya tertuju pada sasaran panah. Pemanah yang baik bisa dikenali dari konsentrasi tingkat tinggi  yang mampu menunjukkan aura keterangan dan keheningan melingkupi tubuh mereka.



Sasaran panah sangat kecil, umumnya berdiameter 36 cm, dan berjarak 28 meter dari area pemanah. Sebuah tantangan besar untuk mengenai target sekecil dan sejauh itu. Jika anak panah berhasil mengenai target, semua orang akan meneriakkan kata “sha”, yang secara harafiah berarti “anak panah” atau tembakan. Pada perlombaan Kyudo, penilaian berdasarkan jumlah anak panah yang mengenai/tertancap di sasaran dan bukan kedekatan posisi anak panah dengan pusat sasaran.

Praktisi seni beladiri Kyudo wajib mengenakan hakama, sejenis kimono, dan praktisi perempuan juga mengenakan pelindung dada. Praktisi pria dan perempuan mengenakan sarung tangan kaku dari bahan kulit rusa untuk melindungi tangan mereka. Pemula yang baru belajar Kyudo akan berlatih merentangkan busur karet untuk melatih kekuatan dan melatih gerakan menarik busur dan membidik sasaran. Latihan awal ini bisa berlangsung selama beberapa bulan pertama sebelum bisa menembakkan anak panah pertama mereka.


Latihan praktisi Kyudo di Jogja


Seperti layaknya seni beladiri lain, ada tingkatan praktisi Kyudo, atau dikenal dengan “dan”, berdasarkan kecakapan memanah. Meskipun demikian, banyak praktisi yang berprinsip menolak adanya tingkatan bahkan menolak kompetisi. Sebaliknya, mereka lebih fokus pada peningkatan kecakapan individu. Bahkan diantara pemanah yang menerima konsep “dan” atau tingkatan, tidak ada simbol tertentu, misalnya sabuk berwarna, untuk membedakan tingkatan satu orang dengan lainnya. Bersambung ke bagian 2

0 comments:

Post a Comment