Kendo, Aikido, martial art related

Wednesday, July 3, 2019

Shichihode (七方出) - 7 Penyamaran Ninja

4:37 PM Posted by author , , , , 4 comments
Sekelompok pedagang keliling pada aman Edo; Salah satu metode penyamaran ninja yang cukup terkenal. Dari Ukiyo-e Hiroshige

 Dari beragam teknik yang perlu dipelajari oleh Shinobi, Shichihode (七方出) adalah salah satu teknik yang paling berguna untuk penyusupan dan spionase. Shichihode, yang bisa diartikan sebagai "7 arah", adalah penyamaran yang berkaitan dengan profesi atau kelas sosial tertentu yang digunakan oleh macam -macam ninja untuk berkelana tanpa diketahui untuk menjadi mata-mata di wilayah lain.

Penyamaran yang disebutkan dalam the Shoninki (正忍記), yang ditulis pada akhir abad 17 saat Shogun Tokugawa menguasai dan memiliki jaringan mata-mata di seluruh wilayah Jepang. Namun, penyamaran ini sangat mungkin digunakan juga pada beberapa abad sebelumnya, khususnya selama jaman Sengoku, saat peperangan berada pada puncaknya. 

Untuk lebih mengerti mengapa Shinobi menyamar menggunakan profesi tertentu, perlu diketahui bahwa selama jaman Muromachi dan Edo, perjalanan ke daerah lain diatur sangat ketat. Orang tidak bisa bergerak bebas ke daerah lain kecuali dengan beberapa pengecualian. 

Dengan memanfaatkan pengecualian tersebut, Ninja bisa melewati beberapa titik pengawasan tanpa dihentikan atau diinterogasi oleh pihak berwenang setempat.   

Komusō (虚無僧

Komusō adalah pendeta miskin yang sangat terkenal karena pakaian mereka yang unik. Mereka menggunakan topi seperti keranjang yang terbuat dari  jerami  disebut dengan Tengui (天蓋)  yang dibuat hingga menutupi wajah; sangat berguna bagi Ninja. Mereka juga membawa seruling untuk melakukan Suizen (吹禅) dan memiliki ijin untuk bepergian serta membawa pedang selama jaman Edo. Dua hal tersebut dan juga Tengui menjadikan Komuso salah satu Penyamaran Ninja yang paling berguna dan efektif. Namun, karena keuntungan tersebut, Komusō mulai diatur secara terpisah selama jaman Edo. Saat Shinobi melakukan penyamaran sebagai Komusō, ia harus bisa memainkan seruling dan berperilaku seperti pendeta. 


penyamaran ninja komuso
komuso memainkan seruling


Yamabushi (山伏)
Yamabushi adalah pertapa di gunung yang mempraktikan Shugendō (修験道). Mereka biasanya menggunakan tudung atau topi jerami dan Kesa (袈裟). Mereka juga membawa tongkat logam atau kapak, khususnya jika mereka akan memulai perjalanan meditasi di gunung. Seperti Komusō, karena mereka sering dikaitkan dengan pihak biara, mereka memiliki ijin untuk bepergian secara bebas ke berbagai daerah. Dulunya, Yamabushi dikaitkan dengan makhluk mistis seperti Tengu (天狗) dan kadang terlibat dalam urusan militer.  


penyamaran ninja yamabushi
pelatihan yamabushi di hutan


Shukke (出家)
Shukke adalah pendeta Budha yang berkelana ke berbagai daerah untuk menyebarkan agama, berlatih, dan mengunjungi berbagai kuil. Bahkan beberapa dalam tradisi Budha, wanita pun bisa menjadi seorang Shukken. Karena Shukken adalah seorang peziarah, mereka tidak ditanyai saat melintasi berbagai titik pengawasan di seluruh Jepang, mereka juga bisa membawa pedang selama jaman Edo.   


penyamaran ninja pendeta budha shukke

       
Shōnin (商人)
Shōnin merupakan pedagang dan memiliki ijin untuk bepergian secara bebas di Jepang. Mereka tidak boleh membawa pedang panjang selama jaman Edo, dan jika seorang Ninja ingin menyamar sebagai shonin, mereka harus bisa menjual barang - barang tertentu dan mempelajari dialek-dialek lokal.  


penyamaran ninja pedagang shonin
dua samurai menjual baju perang dan pedang rusak ke pedagang, oleh hiroshige


Hokashi (放下師)
Hokashi adalah penghibur jalanan yang juga memiliki ijin bepergian secara bebas untuk melakukan pertunjukan di jalanan, seperti sulap, musik, akrobat, dan monyet. Ada yang mengatakan pertunjukkan tersebut berasal dari ajaran Budha, saat beberapa pendeta mencoba menyebarkan agama sambil melakukan pertunjukan di jalanan.   


penyamaran ninja akrobat hokashi
hokashi sedang tampil di jalanan


Sarugakushi (猿楽師)
Mereka adalah aktor Teater Nō () dan boleh bepergian dari satu kota ke kota lainnya untuk melakukan pertunjukan. Mereka juga memiliki ijin untuk memasuki istana dan tempat dengan penjagaan ketat tanpa banyak diinterogasi petugas, karena saat itu banyak daimyo yang melindungi aktor serta sering mengundang mereka. Uniknya, dalam beberapa pertunjukkan, aktornya harus berperang sebagai Ninja supernatural.     


penyamaran ninja aktor noh
aktor Noh di zaman Edo

Masyarakat Biasa
Penyamaran menjadi masyarakat biasa adalah penyamaran yang paling sulit dan efektif yang bisa dilakukan oleh seorang Ninja. Orang biasa seperti perajin, petani, atau samurai tidak memiliki ijin untuk bepergian dari satu wilayah ke wilayah lain. Namun, seorang ninja yang menyamar sebagai seorang biasa sangat sulit dikenali atau ketahuan.Hal ini membuat Ninja bisa memata-matai kelompok lain dengan lancar saat berada di daerah musuh. Walaupun tidak memiliki beberapa keuntungan seperti yang dimiliki oleh penyamaran yang lainnya, penyamaran ini adalah yang paling sering digunakan karena tingkat keberhasilan penyamarannya yang tinggi.      


penyamaran ninja petani orang biasa
seorang petani di zaman Edo
sumber : 
https://gunbai-militaryhistory.blogspot.com/2018/09/shichihode-ninjas-seven-disguises.html

Friday, June 7, 2019

Perlengkapan Ninja (Ninja part 2)

3:18 PM Posted by author , , , , , No comments

Ninjatou, Shuriken, dan Pakaian Hitam

Mengenai senjata - senjata yang digunakan ninja, akan dibahas di artikel yang berbeda, untuk artikel ini, akan dibahas khusus mengenai 3 hal diatas
Pertama, Pedang Ninja (忍者刀). Pedang khusus Ninja sebenarnya tidak ada. Seperti yang sudah dijelaskan, konsep mengenai Ninja adalah penyamaran agar tidak bisa diketahui lawan . Jika ninja membawa / mengenakan senjata seperti pedang ninja, bagaimana hal ini bisa membantu penyamaran? Hal ini seperti menggunakan lencana besar yang mengatakan bahwa anda pelaku spionase, pencurian, dan sabotase. 

Pedang Ninja / ninjatou muncul sebagai senjata dari karakter ninja modern. Zaman dulu sudah ada pedang Jepang  yang lurus, bahkan sudah ada sejak jaman feodal. Tsuba persegi juga sudah ada namun ini merupakan topik yang berbeda. Seorang Ninja biasanya menggunakan pisau kecil dan mudah disembunyikan seperti Wakizashi, Tantou atau Uchigatana yang disembunyikan di balik tongkat. 

Selain itu, Ninja sangat terkenal menggunakan peralatan sehari - hari sebagai senjata contohnya Kama ( – sabit) atau juga Kunai (苦内), yang merupakan peralatan pertanian. Ada pula senjata Ninja yang begitu terkenal yaitu Shuriken (手裏剣). Kemungkinan besar, senjata berbentuk bintang yang dilemparkan ini tidak dibuat untuk digunakan sebagai senjata. Alat tersebut digunakan untuk memotong, mengelabui, dan juga melukai lawan yang tidak menggunakan baju perang, tapi sebenarnya tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam pertarungan apalagi untuk membunuh seseorang. 

Ada beberapa jenis Shuriken yang akan dibahas dalam artikel berbeda, tapi yang paling penting adalah kegunaan dari alat ini.

Pakaian hitam Ninja yang sangat terkenal juga merupakan ciri - ciri ninja yang sering disalahpahami. Ninja memang menggunakan pakaian berwarna hitam atau berwarna gelap. Pakaian berwarna hitam atau gelap sangat membantu saat malam, khususnya jika bertujuan untuk menyelinap ke dalam kamp musuh dan menyulut api untuk memicu kebakaran. Hal itu bukan rekayasa ninja modern. Penggambaran tertua mengenai Ninja dengan pakaian hitam berasal dari Manga Hokusai dan cerita tersebut sangat terkenal. Dikatakan bahwa Ninja tidak hanya berpakaian serba hitam, namun juga warna lainnya seperti biru laut, coklat tua, serta hijau. 

Begitu juga tentang topeng ninja yang sangat terkenal. Penutup kepala ini sangat umum di Jepang. Pendapat yang sama juga berlaku untuk baju perang Ninja. Sebenarnya hal itu tidak ada, khususnya jika itu dimaksudkan untuk melawan baju perang samurai. Baju perang ninja biasanya dikaitkan dengan pakaian jenis Tatami, dibuat dari kusari, kikko, atau kombinasi keduanya, dengan sifat yang ringan, mudah disimpan, dan mudah disembunyikan dibawah pakaian biasa. Pakaian seperti inilah yang paling penting untuk dimiliki oleh seorang yang akan menyamar. Sangat mungkin jika seorang Ninja menggunakan baju pelindung seperti ini, tapi tidak hanya itu saja. 

Baju pelindung Tatami juga digunakan oleh Samurai, khususnya oleh polisi pada jaman Edo. Jika kita membahas mengenai Samurai yang juga seorang Ninja di masa sengoku, kemungkinan ia akan menggunakan baju besi standar samurai dalam pertempuran. 


Ini adalah ninja berpakaian hitam yang digambarkan di manga Hokusai. Terlihat ada pedang di punggung, icon yang begitu melekat dengan penggambaran ninja  


Ninja VS Samurai?

Seperti yang sudah dijelaskan, seorang Samurai bisa jadi adalah seorang Ninja, begitu juga seorang petani. Ninja bukanlah kelas sosial tertentu, namun sudah ada anggapan umum kalau Ninja adalah musuh bebuyutan Samurai, seperti kucing dan anjing. Tetapi sebenarnya tidak seperti itu. Contohnya Hattori Hanzou yang telah disebut di artikel sebelumnya, adalah seorang samurai juga seorang ninja. Walaupun hanya sedikit fakta yang ada di mitos "ninja vs samurai" , sebenarnya apa yang disebut dengan "Ninja VS Samurai" adalah referensi dari sebuah fakta sejarah yaitu dalam Perang Tenshou-Iga. 

Pada perang ini, provinsi Iga diinvasi oleh Oda Nobunaga (織田信長) dan berkat area yang bergunung-gunung serta ditutupi hutan, penduduk Iga dapat memukul mundur invasi tersebut. Keberhasilan mereka juga karena taktik gerilya yang mereka gunakan, yang biasanya dihubungkan taktik Ninja. Iga, seperti juga Koga adalah salah satu provinsi yang kaya kaitannya dengan Ninja. 

Sekali lagi, perlu diketahui bahwa Ninja di Iga yang bertempur dalam perang juga seorang Samurai. Namun, cara mereka bertempur sangat berbeda bagi pasukan Nobunaga. Sehingga anggapan Ninja melawan Samurai masih ada hingga sekarang.   


Tensho Iga no ran (天正伊賀の乱), dari ukiyo-e yang pembuatnya tidak diketahui
Bersambung ke bagian 3..

Penyamaran Ninja



Thursday, May 30, 2019

Apa itu Ninja? (Ninja Part.1)

1:28 PM Posted by author , , , , No comments
Seorang aktor yang menjadi petani; mungkin ini adalah penyamaran yang sangat umum digunakan oleh ninja. Dari "Aktor memerankan petani - Utagawa Toyokuni III"

Ninja (忍者), atau jika dikenal dengan sebutan Shinobi (忍び) atau Shinobi no mono (忍びの者) merupakan karakter yang sangat ikonik dalam kebudayaan dunia, sejarah militer, serta budaya modern atau pop-culture. Tidak bisa dipungkiri jika hampir semua orang mengenal ninja; tapi tidak semuanya mengetahui seperti apa ninja itu. 

Tujuan artikel ini adalah mengenalkan sosok ini dengan memberikan informasi yang benar terkait dengan pendapat yang kurang tepat selama ini. Terlepas dari usaha banyak sekali sejarawan dan penggemar sejarah, pendapat yang keliru itu masih ada hingga saat ini. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa karakter mistis yang dinamakan Ninja telah berkembang dan memberikan dampak besar di benak dan imajinasi orang-orang; Ninja memang sosok yang mistis dan magis bahkan pada cerita rakyat Jepang sendiri. Namun, ada banyak fakta (yang mana fakta itu sebenarnya tidak benar) yang dipercayai banyak orang sebagai kebenaran, walaupun sudah ada banyak sekali literatur yang dengan mudah menunjukkan kesalahan fakta-fakta tersebut. 

Siapakah Ninja? 

Ninja adalah sebuah profesi. Seperti namanya yang sesuai dengan huruf kanji kanji - yang merupakan akhiran dapat diartikan sebagai seseorang yang melakukan sesuatu, seperti seorang musha ( 武者 - ksatria) atau gyousha (業者 - pedagang).

Faktanya, Ninja bukanlah sebuah kelas sosial atau anggota dari kelompok rahasia. Seorang Ninja bisa jadi adalah seorang petani, pedagang, atau juga seorang samurai.

Selain pengertian secara bahasa tersebut, Ninja adalah mata-mata profesional. Tugas mereka adalah untuk memata-matai, mengumpulkan informasi dari seseorang yang mempekerjakan mereka serta melakukan sabotase dalam skala yang besar, melakukan pencarian, bekerja sebagai penjaga atau bodyguard atau tentara bayaran. Bahkan biasanya membunuh atau menghabisi musuh-musuh penting. Di antara pengertian tersebut, Ninja sangat jarang diperintahkan untuk menghabisi musuh atau lawan. 

Faktanya, tugas utama seorang Ninja bukanlah untuk menghabisi sebanyak-banyaknnya orang seperti yang dipercayai saat ini. Ninja memang bisa saja membunuh namun mereka dinilai dari kecerdikan mereka. Seorang Ninja lebih ditekankan untuk bisa menyamarkan dirinya di antara banyak orang, menandai lokasi, dan bertahan saat berada di area musuh, dibandingkan dengan belajar bertempur menggunakan pedang (kecuali jika Ninja tersebut juga seorang samurai), yang mungkin akan sangat berguna agar mereka bisa kembali dengan selamat. Namun, kemampuan menggunakan pedang tersebut tidak seharusnya digunakan,  karena Ninja seharusnya tidak boleh sampai ketahuan.

Seorang Ninja juga pasukan komando yang terlatih khususnya jika mereka bekerja dalam militer; Ada ksatria terkenal dalam sejarah Jepang yang bekerja sebagai pasukan khusus yang mampu mengaplikasikan taktik perang gerilya dan perang asimetris seperti Hattori Hanzou (服部半蔵) yang juga seringkali menggunakan bahan peledak. Jadi, bisa saja ada Samurai yang khusus berlatih di Ninjutsu (忍術),

Apa Itu Ninjutsu?

Ninjutsu masih jadi topik yang banyak diperdebatkan, khususnya dalam komunitas beladiri modern. Banyak orang berpikir bahwa Ninjutsu adalah sebuah seni beladiri yang menggunakan senjata - senjata eksotis atau tangan kosong. Sebagian lain berpikir bahwa Ninjutsu adalah semacam sihir. 

Pada kenyataannya, Ninjutsu adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi beragam teknik, seperti seni beladiri taijutsu (体術) , teknik memata - matai, bersembunyi, obat - obatan dan kimia serta proses pembuatan bahan peledak.

Semuanya adalah keahlian seorang Ninja yang harus dikuasai agar bisa bekerja secara efektif sebagai seorang mata-mata, pengintai, ahli sabotase, serta pembunuh.  Banyak dari teknik ini yang digunakan agar bisa menyamar saat berada di sebuah kota. Ada banyak petunjuk, yang ditulis di abad ke-17 mengenai keahlian yang disebut sebagai Ninjutsu. 

Dalam petunjuk berusia sudah sangat tua tersebut ditemukan berbagai referensi mengenai sihir tradisional Jepang yang disebut On’myo (陰陽); Mungkin inilah penyebab kenapa Ninja dihubungkan dengan mitos supranatural. Walaupun tidak ada jejak "sihir" dalam petunjuk tentang Ninjutsu sebelum pertengahan periode Edo. Walaupun teknik - teknik ini mungkin pernah digunakan, namun tidak terlalu efektif.  

Seorang ninja yang digambarkan sedang melakukan sihir untuk berubah menjadi tikus raksasa. Dari ukiyoe Utagawa Kunisada (歌川 国貞) 


Bersambung bagian 2 ... 


Perlengkapan Ninja

sumber artikel

Tuesday, May 21, 2019

Way of the Bow (Kyudo). Bagian 2

Yumi

Busur panah pada seni beladiri Kyudo dikenal dengan nama Yumi. Busur ini asimetris dan panjang. Berdasarkan catatan sejarah, penduduk Jepang sudah menggunakan busur asimetris sejak abad ketiga Sebelum Masehi. Pegangan berada pada posisi dua pertiga dari ujung atas busur sehingga kurva bagian atas dan bagian bawah busur berbeda. Konstruksi asimetris ini mampu menghasilkan busur dengan kekuatan tinggi yang mampu diregangkan sejauh setengah tinggi badan pemanah.

Meskipun saat ini sudah tersedia busur modern berbahan karbon komposit, sebagian pemanah lebih memilih Yumi tradisional yang terbuat dari bambu, kayu, dan kulit. Konstruksi dan bahan pembuat Yumi tidak berubah selama ratusan tahun. Sangat penting untuk memperlakukan Yumi dengan hormat. Melangkahi Yumi yang tergeletak di permukaan tanah atau lantai dianggap tindakan tidak sopan. Juga sangat penting untuk tidak menyentuh Yumi milik orang lain tanpa ijin.



Ya

Ya adalah anak panah pada seni beladiri Kyudo. Ada dua jenis Ya, yaitu jenis pria dan jenis perempuan yang dibedakan posisi bulu yang bertolak belakang. Anak panah jenis pria yang disebut Haya, akan berputar searah jarum jam saat ditembakkan sedangkan anak panah jenis perempuan atau Otoya, akan berputar berlawanan arah jarum jam saat ditembakkan. Umumnya pemanah akan menembakkan anak panah urut bergantian, satu Haya disusul satu Otoya dan seterusnya.

Kyudo juga melatih karakter praktisinya, tidak hanya berhubungan dengan panahan tapi lebih dari itu, bagaimana sikap hidup mereka sehari-hari. Konsep untuk secara total membenamkan diri pada satu tugas dapat membantu menjernihkan pikiran. Dengan kata lain, sebuah bentuk “meditasi melalui tindakan”, meminjam konsep Budhisme Zen.Hal ini bisa membantu memancarkan martabat kemanusiaan melampaui berbagai halangan yang menutupinya. Pada akhirnya, hal ini akan membawa pada kemajuan moral dan spiritual.



Salah satu manfaat utama Kyudo justru mampu membantu praktisinya untuk menghindari konflik dan menahan diri, satu sifat yang cukup jarang dari seni beladiri. Setiap praktisi Kyudo diharapkan mampu menjunjung sopan santun, belas kasih, dan moralitas sepanjang waktu, serta mampu tetap tenang dan bermartabat meskipun berada dalam situasi tertekan.


Prinsip seni beladiri Kyudo bisa dirangkum sebagai “kebenaran, kebaikan, dan keindahan”. Kebenaran berkaitan dengan menembakkan anak panah dengan pikiran yang bersih, kebaikan merujuk pada karakter individu, dan keindahan merujuk pada keanggunan serta kehalusan etika Kyudo. Bagi sebagian praktisi, Kyudo hampir seperti kegiatan religius sedangkan bagi praktisi lainnya, Kyudo  lebih seperti latihan ketrampilan dan latihan target. Meskipun demikian, filosofi dan elemen ritual Kyudo lah yang membedakannya dengan jenis panahan lainnya.

Thursday, February 14, 2019

Way of the Bow (Kyudo). Bagian 1

4:47 PM Posted by author , , , No comments
Sebagian besar dari kita hanya familiar dengan seni beladiri asal Jepang yang sudah mendunia, sebut saja karate dan judo. Padahal selain dua seni beladiri populer tersebut, masih ada banyak seni beladiri lain yang kurang populer. Kyudo adalah salah satu seni beladiri Jepang yang kurang populer. Secara harfiah, Kyudo berarti “jalan busur” dan seni beladiri ini berakar dari tradisi kuno Shinto. Tradisi ini telah menggunakan busur dan panah sebagai bagian dari ritual selama lebih dari 2000 tahun.




Bagi praktisi seni beladiri ini, Kyudo lebih sebagai seni daripada olahraga panahan semata. Sikap dan kehormatan pemanah acap kali lebih penting dibanding mengenai target semata. Praktisi Kyudo, atau sang pemanah, akan melangkah dengan pelan dan anggun ke area pemanah. Sesampai di tempatnya, pemanah akan mengangkat busur ke atas kepalanya dan menarik tali busur sembari menurunkan posisi busur hingga anak panah sejajar pipinya hingga akhirnya anak panah ditembakkan menuju sasaran. Sepanjang proses tersebut, pemanah akan memfokuskan pandangan hanya tertuju pada sasaran panah. Pemanah yang baik bisa dikenali dari konsentrasi tingkat tinggi  yang mampu menunjukkan aura keterangan dan keheningan melingkupi tubuh mereka.



Sasaran panah sangat kecil, umumnya berdiameter 36 cm, dan berjarak 28 meter dari area pemanah. Sebuah tantangan besar untuk mengenai target sekecil dan sejauh itu. Jika anak panah berhasil mengenai target, semua orang akan meneriakkan kata “sha”, yang secara harafiah berarti “anak panah” atau tembakan. Pada perlombaan Kyudo, penilaian berdasarkan jumlah anak panah yang mengenai/tertancap di sasaran dan bukan kedekatan posisi anak panah dengan pusat sasaran.

Praktisi seni beladiri Kyudo wajib mengenakan hakama, sejenis kimono, dan praktisi perempuan juga mengenakan pelindung dada. Praktisi pria dan perempuan mengenakan sarung tangan kaku dari bahan kulit rusa untuk melindungi tangan mereka. Pemula yang baru belajar Kyudo akan berlatih merentangkan busur karet untuk melatih kekuatan dan melatih gerakan menarik busur dan membidik sasaran. Latihan awal ini bisa berlangsung selama beberapa bulan pertama sebelum bisa menembakkan anak panah pertama mereka.


Latihan praktisi Kyudo di Jogja


Seperti layaknya seni beladiri lain, ada tingkatan praktisi Kyudo, atau dikenal dengan “dan”, berdasarkan kecakapan memanah. Meskipun demikian, banyak praktisi yang berprinsip menolak adanya tingkatan bahkan menolak kompetisi. Sebaliknya, mereka lebih fokus pada peningkatan kecakapan individu. Bahkan diantara pemanah yang menerima konsep “dan” atau tingkatan, tidak ada simbol tertentu, misalnya sabuk berwarna, untuk membedakan tingkatan satu orang dengan lainnya. Bersambung ke bagian 2

Thursday, January 10, 2019

Baju Zirah Jepang. Bagian 2



Pada periode Muromachi, senjata api mulai dikenal dan jamak dikenalkan sehingga memaksa strategi pertempuran berubah drastis termasuk perubahan jenis baju perang. Pengaruh baju zirah Eropa juga turut mempengaruhi kemunculan serta popularitas baju zirah yang lebih modern yang dikenal dengan nama Tosei-gusoku. Satu set lengkap zirah modern ini terdiri dari pelindung badan, helm, dan topeng besi. Zirah modern ini lebih sederhana dibandingkan zirah model lama. Desain dan konstruksinya mulai dikembangkan pada tahun 1500-an dengan tujuan memaksimalkan mobilitas pasukan pada saat pertempuran serta mampu memberikan perlindungan terhadap tembakan senapan musket yang mulai marak digunakan.


 Unsur modern zirah jenis ini antara lain ketopong berengsel pelindung dada dan pelindung punggung (hinged iron cuirass), suatu desain yang mungkin diturunkan dari prototip zirah Eropa. Terbagi atas dua bagian, ketopong ini mudah dikenakan dan dilepaskan. Pelindung dada terbuat dari dua pelat besar besi yang dilapisi kulit. Bagian-bagian lain terbuat dari bilah-bilah besi pernis yang diikat pararel dengan tali sutra. Dua pelat tersebut disatukan dengan rantai yang ditutupi lapisan kain brokat. Konstruksinya yang kokoh mampu memberikan perlindungan yang lebih superior.

Bagian rok yang terpisah, tergantung pada pelat pelindung dada, mampu melindungi pinggang dan paha sekaligus membuat samurai penunggang kuda leluasa memutar dan memiringkan tubuh serta melompat. Bagian-bagian pelindung lainnya terdiri dari pelindung bahu, penutup lengan, pelindung dagu, dan pelindung paha (dikenakan di bawah rok). Terbuat dari bilah-bilah tipis besi pernis dan disatukan dengan tali sutra kepang, bagian-bagian tersebut sangat fleksible serta relatif ringan.
baju perang samurai jenis Tosei Gusoku
Baju zirah modern didesain untuk pasukan infantri. Tidak seperti zirah Ō-yoroi, zirah modern lebih langsing dan tidak kaku menjadikannya lebih ringan dan memudahkan pergerakan. Desain baju zirah modern juga lebih berlekuk dengan desain tiga dimensi. Penggunaan elemen dekoratif membuat satu pasukan bisa dikenali dari baju zirah yang dikenakannya. Material dan warna baju zirah juga menunjukkan status sosial dan kekayaan samurai yang mengenakannya.

Elegan dan gagah. hal itulah yang membuat replika Yoroi / baju zirah Jepang menjadi salah satu barang bernilai seni yang berharga untuk dikoleksi. Misalnya untuk dipajang di dojo, atau di tempat bernuansa Jepang seperti restoran, ataupun dipajang di ruang tamu anda. Karena baru bisa diproduksi di luar negeri, mungkin perlu proses dan biaya tambahan bagi kita di Indonesia untuk mendapatkan replika Yoroi. Tapi jika anda benar - benar berminat, anda beruntung karena kendojogja.com memiliki koleksi Yoroi yang bisa anda dapatkan tanpa perlu membayar ongkos kirim dan biaya lain dari luar negeri. Klik disini atau pada gambar di bawah untuk info lebih lanjut.