Kendo, Aikido, martial art related

Tuesday, July 17, 2018

Tongkat Jo atau Bo Paling Cocok Pakai Kayu Apa?

1:20 PM Posted by author , , , , No comments
aikido jo bengkirai kimu peralatan latihan beladiri
Jo bengkirai produksi KIMU

Bagi pencinta beladiri Jepang tentu sudah sangat familiar dengan istilah Bo atau Jo. Kedua jenis tongkat tersebut sering dipakai dalam seni beladiri Jepang. Lalu, kedua tongkat ini sebenarnya paling cocok menggunakan kayu apa?

Rekan-rekan Aikido, sebenarnya ada banyak jenis kayu yang digunakan untuk pembuatan tongkat kayu jo atau bo, diantaranya berupa kayu ulin, kayu bengkirai, kayu sonokeling maupun kayu  sawo. Akan tetapi yang paling banyak digunakan di pasaran adalah kayu bengkirai. Jenis kayu bengkirai ini mempunyai karakteristik serat yang padat, tak mudah berserabut, dan lurus. Namun sebenarnya, ada jenis kayu lain yang bisa dibilang lebih baik dibandingkan kayu bengkirai ini, diantaranya kayu ulin dan kayu sonokeling.

Lalu, Apa Alasan KIMU Memilih Memakai Kayu Bengkirai untuk Membuat Jo atau Bo?

Ada beberapa keunggulan kayu bengkirai untuk pembuatan Jo atau Bo, diantaranya :

1.  Lebih Kuat
Dikarenakan kekuatannya, kayu bengkirai sering dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi yang berat, misalnya untuk pembuatan atap kayu. Selain itu, jenis kayu ini tergolong kayu yang tahan terhadap paparan cuaca, sehingga banyak dijadikan pilihan material  konstruksi bangunan, seperti decking/outdoor flooring, lis plank, dan sebagainya.

Kayu bengkirai tahan terhadap suhu dan kelembaban udara di area tropis, seperti halnya Indonesia. Namun bukan berarti kayu ini tahan terhadap air. Apabila dibandingkan dengan jenis kayu sonokeling atau kayu jati, kayu bengkirai sendiri relative lebih mudah rusak apabila terus menerus terkena air.

Pada umumnya, kayu bengkirai ini telah memenuhi standar pembuatan peralatan latihan bela diri, seperti pembuatan Jo atau Bo. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan jika tongkat Jo atau Bo akan patah saat dipakai untuk berlatih.

2.  Serat padat, Lurus, dan Aman
Selain berserat padat dan lurus, serat pada kayu bengkirai juga relative lebih aman dipakai untuk pembuatan tongkat kayu Jo atau Bo. Kayu bengkirai tak mudah berserabut meskipun terkena luka akibat benturan saat digunakan berlatih. Berbeda lagi dengan jenis kayu kelapa. Kayu glugu atau kayu kelapa ini terkadang berserabut apabila terluka atau tergores   saat terbentur. Ini tentu sangat berbahaya sebab serabut-serabut yang menyerupai jarum tersebut bisa menusuk kulit si pemakainya dengan mudah.

3.   Harga Lebih Terjangkau dan Mudah Didapatkan
Seperti kita ketahui, kayu bengkirai termasuk salah satu jenis kayu yang banyak ditemukan di toko-toko kayu atau toko bangunan. Dengan ketersediaan bahan dasar yang mudah tersebut membuat tongkat Jo atau Bo bisa diproduksi secara terus menerus demi memenuhi permintaan pasar. DI samping itu, harga tongkat kayu Jo dan Bo dari KIMU relative lebih terjangkau apabila dibandingkan kayu ulin, sonokeling, ataupun kayu jati.

4.  Finishing Lebih Mudah
Kayu bengkirai juga termasuk bahan baku pembuatan tongkat Jo dan Bo yang memiliki proses finishing mudah pada beberapa perlengkapan beladiri, seperti tanto, jo, atau bo.

Itulah beberapa alasan kenapa KIMU memproduksi tongkat Jo dan Bo memakai kayu bengkirai. Selain tongkat kayu Jo dan Bo, beberapa produk lainnya dari KIMU yang memanfaatkan bahan baku kayu bengkirai, diantaranya pisau kayu atau tanto, pedang ke atau bokken, tongkat perisai atau tonfa, triplestick, nunchaku, dan dos palos.

Dapat disimpulkan bahwa keistimewaan kayu bengkirai untuk pembuatan jo dan bo sebagai peralatan beladiri Jepang, tentu saja dilihat dari  bahan baku, kekuatan, dan lebih aman digunakan, sehingga cocok digunakan untuk pembuatan tongkat kayu Jo atau Bo. Meskipun ada jenis kayu lainnya yang lebih baik dari kayu bengkirai.

Wednesday, July 11, 2018

Ketahanan / Keawetan Kayu, Dan Faktor-Faktor Penyebab Kayu Rusak

11:47 AM Posted by author , , No comments


Keawetan kayu menjadi pertimbangan utama dalam membeli peralatan beladiri dari kayu semacam pedang kayu atau Wooden Dummy. Hampir setiap saat, banyak konsumen yang bertanya mengenai keawetan kayu dari produk-produk KIMU. Buat Anda yang masih penasaran, berikut sedikit ulasan mengenai kualitas dan keawetan kayu KIMU.

Tingkat keawetan kayu

Dari banyak produksi yang telah dibuat, KIMU membedakan keawetan kayu ke dalam beberapa tingkat. Masing-masing tingkat keawetan ini dimiliki oleh beberapa jenis kayu yang juga berbeda. Berikut ulasan singkat mengenai beberapa tingkat keawetan kayu:

  1. Kelas I dengan usia kayu mencapai 25 tahun. Jenis kayu yang masuk kelas ini adalah jati, sawo kecik, ulin, johar, sonokeling, merbau, bangkirai, tanjung, resak, behan hingga ipil.
  2. Kelas II dengan usia kayu 15-25 tahun. Jenis kayu yang termasuk di dalamnya adalah cemara gunung, kapur, weru, bungur, rengas, merawan, rasamala, walikukun, umur 3 hingga sonokembang.
  3. Kelas II dengan usia kayu 10-25 tahun. Jenis kayu yang masuk adalah ampupu, mahoni, matoa, kempas, bakau, keruing, merbau, meranti putih, meranti perah, pulai dan pinang.
  4. Kelas IV dengan usia kayu 5-10 tahun. Jenis kayunya diantaranya agatis, durian, bayur, sengon, kenari, perupuk, ketapang, kemenyan, ramin, benuang kaki hingga surian.
  5. Kelas V adalah jenis kayu yang kurang kuat dengan usia 5 tahun. Terdiri dari jabon, kapuk hutan, kenanga, kemiri, jelutung, mangga hutan hingga marabung.


Faktor pendukung keawetan kayu

Berdasarkan masing-masing kelas yang kayu berbeda, berdampak pada tingkat keawetan yang tidak sama. Tingkat keawetan yang berbeda-beda ini dipengaruhi oleh banyak hal. Beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Area tanam. Sebagian besar kayu memiliki tingkat keawetan lebih baik jika ditanam di daerah tanam yang tidak subur. Justru area tanam cukup subur membuat kayu tidak awet.
  • Umur pohon. Kayu yang berada di area tanam yang sama, usia kayu lebih tua akan memiliki tingkat keawetan lebih tinggi dibandingkan kayu muda.
  • Kondisi lingkungan juga berdampak pada tingkat keawetan kayu. Kondisi yang dimaksud diantaranya area tanam yang dekat kawasan pencemaran lingkungan dan lain sebagainya.


Awetnya kayu juga berkaitan dengan penggunaannya. Kayu yang awet berarti memiliki usia pakai yang lebih lama. Selain itu kayu menjadi tahan lama karena mampu menahan faktor yang membuat kayu cepat rusak. Namun perlu diketahui pula, bahwa dengan penggunaan yang berbeda, maka pemilihan jenis kayu yang digunakan juga tidak sama tingkat keawetannya.

Contoh mudahnya, kayu yang dianggap awet untuk konstruksi atap seperti jati, tidak selalu awet saat digunakan untuk konstruksi rumah di laut. Kayu di Indonesia yang terkenal tahan terhadap serangan serangga juga tidak menjamin awet saat digunakan untuk membuat peralatan bela diri. Karena itu tiap jenis kayu memiliki tingkat keawetan tersendiri.

Penyebab kayu rusak dari bukan makhluk hidup

Perlu Anda tahu, bahwa keawetan sebuah kayu dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satu sumber kerusakan kayu berasal dari bukan makhluk hidup. Dengan kata lain sumber kerusakan kayu ini berasal dari pengaruh lingkungan dan keadaan kayu itu sendiri. Diantara kerusakan yag berasal dari bukan makhluk hidup adalah sebagai berikut:

  1. Kerusakan fisik berasal dari pengaruh alam yang merusak kayu sehingga masa pakainya lebih pendek. Sebut saja pengaruh suhu, kelembapan, udara, air, api dan lain sebagainya. Contoh nyata saat kayu sering terkena panas, maka kayu akan mudah retak dan seterusnya.
  2. Kerusakan mekanik disebabkan oleh adanya proses kerja dari alam atau kerusakan yang berasal dari tindakan manusia. Sebut saja gesekan, benturan, tekanan dan seterusnya. Contohnya kayu bengkirai yang kuat untuk atap, namun justru cepat rusak saat digunakan untuk bokken atau pedang kayu yang seringkali dibenturkan.
  3. Kerusakan kimia berasal dari proses kimiawi yang terjadi pada kayu. Sebut saja pengaruh garam, asam hingga basa sehingga berdampak pada terbentuknya selulosa, hemiselulosa hingga lignin.


Penyebab kayu rusak dari makhluk hidup

Tidak kalah berbahaya adalah kerusakan yang berasal dari makhluk hidup. Banyak jenis perusak kayu yang berasal dari serangga hidup. Bahkan pengaruh serangga ini jauh lebih buruk dampaknya dibandingkan faktor penyebab dari bukan makhluk hidup. Serangga tidak hanya menghancurkan dengan memakan kayu itu sendiri namun juga membuat lapuk.

Ada serangga yang bekerja khusus membuat susunan kimia dari kayu berubah. Membuat kayu berwarna kebiruan dan rusak. Salah satu contoh serangga paling berbahaya adalah rayap dan bubuk. Pengaruh jamur juga sangat berbahaya karena tanpa Anda sadari, jamur ini mampu membuat kayu mudah lapuk dan patah.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada jenis kayu yang mampu menjamin seratus persen keawetannya. Berdasarkan faktor perusaknya tersebut, terdapat peluang kerusakan besar menunggu kayu baik itu saat digunakan atau tidak. Penting dipahami bahwa apapun produk yang berasal dari kayu akan mudah rusak seiring dengan semakin lamanya waktu penggunaan.


Monday, July 9, 2018

Ini Ukuran Standar Mok Yan Jong/Boneka Kayu Wing Chun/Wooden Dummy

wingchun mok yan jong wooden dummy boneka kayu kungfu kimu


Saat ini KIMU akan membahas mengenai ukuran standar pada mok yan jong atau boneka kayu kungfu, yang biasa disebut sebagai Wooden Dummy.

Berdasarkan informasi dari instruktur wingchun, sebenarnya tak ada ukuran standar atau baku untuk pembuatan boneka kayu kungfu wing chun. Karena biasanya ukuran disesuaikan dari tinggi para penggunanya. Di bawah ini merupakan ukuran boneka kayu wing chun atau mok yan jong versi KIMU :

·  Ukuran lengan atas yang sejajar dengan letak bahu pengguna, usai pengguna    memasang kuda-kuda.
·    Ukuran pada lengan tengah sesuai dan sejajar dengan pusar/perut pengguna.
·    Ukuran pada kaki sejajar lutut atau lebih tinggi sedikit dari pengguna.
·    Memiliki ukuran diameter bodi berkisar antara 20 cm – 24 cm.

Adapun ukuran diameter lengan mok yan jong sendiri terdapat beberapa versi. Ukuran diameter pada pangkal lengan biasanya sekitar 6 cm hingga 8 cm. Sementara ujung lengan boneka kayu wingchun sekitar umumnya sekitar 3-4,5 cm. Ukuran tersebut disesuaikan dengan selera dan lengan pengguna.

Pada rongga lengan wooden dummy yang masuk ke dalam bodi, sebaiknya dibuat tak terlalu sempit. Pastikan lebih longgar sedikit sehingga lengan bisa bergeser sedikit ke kiri dank e kanan saat dipakai untuk berlatih. Sebaiknya Anda tidak menganggap hal ini sepele. Bagian lengan yang tidak bergoyang atau mati ketika digunakan saat latihan bisa merusak saraf tulang belakang. Bagi pemula yang masih baru mengenal teknik tangkisan, ini bisa jadi sangat fatal.

Untuk ukuran diameter pada kaki, baik diameter pangkal sampai ujung pangkal boleh sama. Sementara lipatan kaki mok yan jong sendiri biasanya sesuai dengan ukuran ketinggian lutut tiap-tiap pengguna. Meskipun demikian, ada pengguna yang lebih memilih ukuran lutut atau lipatan wooden dummy dengan ukuran lebih tinggi sedikit.

Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah ukuran diameter bodi. Ukuran standar pada diameter bodi boneka kayu biasanya sekitar 20 cm-24 cm. Ukuran diameter terlalu besar sebenarnya tidak dianjurkan sebab bodi atas boneka kayu mewakili leher atau kepala lawan. Seringkali dalam latihannya diperlukan cengkeraman atau lilitan ke bagian bodi. Karena itu, bodi boneka kayu disesuaikan dengan kemampuan rata-rata cengkeraman atau lilitan tangan orang secara umum. Tak hanya itu saja, bodi pada mok yan jong sendiri disesuaikan dengan bobot boneka kayu itu sendiri. Pada kayu yang berjenis sama, diameter yang lebih lebar pada bodi akan memiliki bobot yang juga lebih berat.

Hal terakhir yang dipertimbangkan yaitu penyangga agar wooden dummy atau mok yan jong berdiri. Tak ada ukuran standar panjang penyangga pada wooden dummy/boneka kayu ini. Namun pastikan tidak terlalu lebar ke arah samping sebab bisa berpengaruh terhadap posisi latihan ketika pengguna bergeser saat berlatih menyerang dari arah samping.

Diantara keseluruhan ukuran di atas, hal yang tak kalah penting ialah wooden dummy/mok yan jong harus kalah atau bergoyang dengan setiap hentakan yang dilakukan. Dengan begitu, sesuaikan ukurannya berdasarkan kekuatan dan berat tubuh pengguna. Boneka kayu yang tidak bergoyang atau ditanam ketika digunakan untuk berlatih bisa mengganggu saraf pada tulang belakang. Ini terjadi saat ada kesalahan benturan ketika berlatih. Terlebih lagi bagi pemula, tentu harus benar-benar diperhatikan.

Jika Anda ingin lebih jelas mengenai ukuran standar mok yan jong, sebaiknya konsultasikan pada pelatih atau sifu terlebih dulu sebelum membuat atau membeli boneka kayu wingchun tersebut. Setelah memutuskan jenis Mok Yan Jong yang dibutuhkan , bisa klik disini untuk mencari Mok Yan Jong berkualitas dari KIMU.

Saturday, July 7, 2018

4 Tips Memilih Bokken Atau Pedang Kayu

4:31 PM Posted by author , , , 1 comment
bokken pedang kayu aikido kendo kimu kenjutsu


Bokken juga banyak dikenal sebagai pedang kayu. Merupakan peralatan berbentuk pedang yang terbuat dari kayu dan seringkali digunakan untuk beladiri semisal Aikido dan Kendo. Sejatinya tidak hanya Aikido dan Kendo saja yang menggunakan bokken. Masih ada beberapa aliran beladiri lain yang juga menggunakan Bokken. Bagaimana cara memilih Bokken terbaik? Simak pembahasan Bokken berkualitas versi KENDOJOGJA.COM berikut ini:

  • Jenis kayu yang tepat
Ada banyak jenis kayu yang dapat dibuat Bokken. Indonesia lebih banyak menggunakan jati, akasia, sonokeling, bengkirai, ulin, kayu besi hingga merbau. Kali ini KENDOJOGJA.COM akan fokus pada 3 jenis kayu saja yakni jati, sonokeling dan bengkirai. Dalam memilih kayu yang tepat, perlu diketahui lebih dulu fungsi Bokken selama latihan.

Jika untuk latihan benturan, maka penggunaan jenis kayu yang lebih keras sangat direkomendasikan. Banyak yang salah mengira jika jati adalah kayu paling keras dibanding sonokeling dan bengkirai. Padahal jati adalah kayu paling lunak dan ringan. Diikuti bengkirai dan sonokeling paling keras. Bobot paling berat adalah bengkirai, diikuti sonokeling dan jati paling ringan.

Rekomendasi kayu Bokken terbaik menurut KENDOJOGJA.COM adalah sonokeling dan bengkirai. Namun KIMU sendiri memproduksi Bokken jati kualitas terbaik yang mampu mengakomodir kebutuhan latihan benturan dengan baik. Jika tujuan pembuatan Bokken adalah untuk hiasan, maka rekomendasi KENDOJOGJA.COM adalah jati dan sonokeling yang lebih artistik dan awet terutama saat dilapisi cat kayu.

  • Ukuran kayu 
Ukuran Bokken juga mendukung efektivitas latihan. Selama ini telah ditentukan ukuran standar dari Bokken itu sendiri. Sementara KIMU lebih banyak memproduksi Bokken dengan panjang 100-102 cm. Pada dasarnya panjang Bokken menyesuaikan tinggi badan pengguna. Dengan catatan saat Bokken dipegang, harus memiliki jarak beberapa sentimeter dari permukaan tanah.

Selain panjangnya, ukuran diameter atau genggaman gagang Bokken juga harus dipertimbangkan dengan baik. KIMU selalu membuat Bokken dengan tebal genggaman 2.8 dan 3.8 cm. Selain ukuran genggaman dari Bokken, pertimbangkan juga bagian nagasa dari Bokken itu sendiri. Bagi Anda yang mencari Bokken terbaik, direkomendasikan untuk memilih lengkung asli.

Lengkung yang terdapat pada bagian nagasa ini juga memiliki standar khusus tertentu. Untuk rasa nyaman Anda selama latihan, pastikan memilih lengkung yang lebih dinamis. Lengkung nagasa yang dinamis akan berbentuk mirip katana asli. Sehingga akan membantu Anda mendapatkan rasa atau feeling terbaik saat latihan.

  • Ujung Bokken
Tidak kalah penting adalah pemilihan ujung Bokken. Untuk mendapatkan Bokken yang terbaik, pemilihan ujungnya harus disesuaikan dengan level penggunanya. Untuk latihan beladiri level anak-anak biasanya menggunakan ujung Bokken yang berbeda dengan dewasa. Sehingga latihan tidak hanya efektif namun juga aman.

Ujung dari Bokken sendiri memiliki bentuk yang berbeda-beda. Ada ujung Bokken yang berbentuk sedikit membulat, ada pula yang agak runcing hingga tumpul. Biasanya untuk Bokken yang ujungnya berbentuk tumpul, lebih banyak digunakan untuk latihan beladiri anak-anak. Mengingat selama latihan, anak seringkali tidak dapat mengendalikan kekuatannya.

Selain kekuatannya, anak juga sering tidak dapat mengendalikan gerakannya. Penggunaan ujung Bokken yang berbentuk runcing sangat berisiko dan berbahaya untuk anak. Karena itu selama ini penggunaan Bokken dengan ujung yang berbentuk runcing, lebih disarankan untuk praktisi dewasa. Tentunya dengan level latihan yang lebih intens.

  • Tempat pembuatan Bokken berpengalaman
Dari beberapa tips memilih Bokken yang telah dibahas di atas, tentu tidak mudah bagi Anda untuk menentukan Bokken yang paling berkualitas. Diperlukan ketelitian yang tinggi untuk mendapatkan Bokken berkualitas. Anda bisa menempuh cara paling mudah untuk mendapatkan Bokken berkualitas dengan membeli ke toko yang terpercaya.

Toko Bokken yang terpercaya dan berpengalaman tidak akan menjual Bokken berkualitas buruk. Melainkan hanya menawarkan Bokken dengan kualitas tinggi yang sesuai kebutuhan Anda. Toko atau produsen Bokken yang berpengalaman akan sangat teliti dalam memperhatikan detail dari Bokken yang diproduksinya.

Tidak hanya dari dari material kayu yang digunakan namun juga detail bentuknya seperti lengkung, berat dan panjang Bokken juga sangat diperhatikan. Sehingga Anda terhindar dari jenis Bokken yang berkualitas buruk. Melainkan hanya akan mendapatkan pilihan Bokken berkualitas sesuai dengan kebutuhan latihan Anda. Dapatkan bokken berkualitas untuk mendukung latihan anda dengan klik disini.



Tuesday, July 3, 2018

Wajib Tahu 4 Hal Ini Sebelum Mulai Berlatih Beladiri

4:32 PM Posted by author , , No comments

Beladiri adalah sesuatu yang membutuhkan ketekunan dan disiplin dalam latihannya sehingga kemampuan dan keahlian yang didapatkan bisa maksimal sesuai dengan tujuan Anda berlatih ilmu fisik dan mental ini. Berlatih dengan tekun artinya latihan-latihan yang dilakukan lama kelamaan akan menjadi kebiasaan dan menjadi bagian dari reflek ketika Anda bergerak dan sudah menempel di alam bawah sadar Anda. Maka dari itu penting untuk berlatih Aikido, Wingchun atau ilmu bela diri lainnya dengan cara latihan yang benar agar hasil dari ketekunan Anda menjadi kebiasaan gerakan beladiri yang benar dan minim resiko. Bayangkan jika gerakan-gerakan latihan yang sudah jadi kebiasaan adalah gerakan yang salah maka besar resikonya Anda akan mengalami cedera bahkan resiko yang lebih berbahaya.

Misalnya ketika Anda berlatih bagaimana cara melakukan teknik pukulan atau menangkis serangan lawan, atau ketika latihan dengan menggunakan wooden dummy atau sarana latihan lainnya. Teknik-teknik  Aikido atau Wingchun yang dilakukan dengan cara yang salah akan membahayakan fisik Anda sendiri. Selain itu makna dari gerakan-gerakan Aikido atau wingchun maupun ilmu beladiri apapun juga tidak akan teresapi dengan baik pada alam bawah sadar Anda. Kali ini tim kendojogja.com akan memberikan rekomendasi bagaimana attitude belajar beladiri yang benar.

  • Latihan dengan mentor yang jelas sudah berpengalaman
Latihan beladiri harus dibimbing oleh mentor yang sudah berpengalaman dan bisa mengajarkan teknik-teknik gerakan yang benar. Terutama bagi Anda yang masih pemula, tim kendojogja.com tidak menyarankan untuk berlatih beladiri secara otodidak apalagi hanya mengandalkan video tutorial di Youtube. Untuk menyempurnakan teknik dan gerakan dalam ilmu beladiri dibutuhkan pengawasan dan bimbingan oleh profesional, meski gerakan Anda terlihat sama dengan gerakan yang diajarkan di video namun esensi dari gerakan tersebut belum tentu bisa Anda kuasai. Mentor atau pelatih yang profesional akan membimbing Anda melakukan gerakan dengan cara yang aman.
  • Berlatih dengan tekun dan semangat
Kunci dari mahir dalam beladiri Wingchun dan ilmu lainnya adalah latihan dengan tekun dan didukung dengan semangat. Tim kendojogja.com menyarankan untuk latihan setiap hari setidaknya selama satu jam ketimbang Anda latihan lama tapi hanya seminggu sekali waktunya. Latihan dengan tekun adalah melatih jurus-jurus beladiri dengan gerakan dan teknik yang benar, terus menerus sampai gerakan-gerakan tersebut menjadi bagian dari kebiasaan Anda. Dari kebiasaan maka teknik beladiri bisa merasuk ke alam bawah sadar Anda dan akhirnya menjadi reflek yang tidak bisa lepas dari diri Anda.
  • Menjaga kondisi fisik dan mental
Latihan yang rutin meski hanya sebentar-sebentar lebih baik dibandingkan dengan langsung latihan yang berat namun hanya sesekali. Dalam gerakan-gerakan fisik seperti ilmu beladiri, tubuh memerlukan penyesuaian sehingga jika langsung diajak untuk kerja berat akan beresiko merusak kondisi fisik Anda. Selain menjaga kondisi fisik saat latihan, menyelaraskan pikiran dan juga mental juga perlu untuk penguasaan ilmu yang lebih baik. Latihan beladiri dengan mental yang bersih dan kuat akan memanfaatkan ilmunya untuk hal-hal yang baik.

  • Mengendalikan diri sendiri
Teknik-teknik serta jurus dari Aikido atau Wingchun maupun ilmu beladiri yang lain sudah Anda kuasai sehingga kepercayaan diri untuk menghadapi berbagai macam situasi pun juga tinggi. Tentu akan sangat mudah bagi Anda untuk menyerang orang lain yang berbuat tidak baik terhadap diri Anda, kemudian meletakkan kesalahan pada orang tersebut atau pada kondisinya. Namun jika dilakukan dengan benar seharusnya ilmu beladiri melatih mental Anda untuk bisa memaafkan orang yang berbuat tidak baik pada Anda dan bisa menjaga diri agar tidak terbuka dan diserang orang lain.