Kendo, Aikido, martial art related

Sunday, April 7, 2013

Knowledge About the Material and Shape of Kendo Shinai

9:07 PM Posted by author , , , No comments


Kali ini pengalaman dan pengetahuan saya tentang shinai

Mungkin untuk para kyusha hanya tau satu jenis shinai. Shinai ya shinai, memang ada shinai seperti macam apa lagi? Mungkin untuk beberapa kenshi lain pun juga tidak jauh berbeda antara satu shinai dengan yang lainnya. Namun bagi saya ternyata berbeda. Bahkan dibandingkan shinai dengan dari jenis yang sama pun, mereka memiliki perbedaan (keunikan) - mirip tongkat sihirnya di film heri puter...

Saya mulai dari bahan shinai. 
Pertama adalah shinai bambu yang biasa kita gunakan di latihan kendo di YKA. Yang kedua adalah shinai dari carbon graphite. Apa perbedaan kedua bahan ini. Jelas carbon graphite tidak akan mudah pecah, ada yang sumber yang cukup valid menyatakan bahwa shinai carbon ini dapat bertahan hingga 2 tahun. Sedangkan shinai bambu mungkin hanya berusia sampai 6 bulan saja.

Shinai bambu pun terdiri dari beberapa jenis bambu. Ada yang shinai terbuat dari satu bambu yang sama (4 bilah bambu shinai berasal dari satu pohon bambu) , ada juga yang terbuat dari pohon bambu yang berbeda (4 bilah bambu shinai berasal dari beberapa pohon bambu). Biasanya pada tsukagawa (kulit handle) terdapat tulisan 39AAA/39AA dst. Kode tersebut menunjukkan apakah keempat bilah shinai yang digunakan berasal dari pohon yang sama. 39AAA menunjukkan shinai berasal dari pohon bambu yang sama. Namun ini hanya penjelasan dari toko. Saya sendiri tidak tahu kebenarannya.
Ada juga shinai bambu yang dikarbon. Bilah bambu shinai diasapi (sepeti ikan asin) sehingga warna shinai akan lebih gelap. Proses pengasapan ini akan membuat shinai lebih tahan benturan, sehingga lebih awet.

Berikutnya adalah bentuk shinai
Dari bentuknya terdapat 4 jenis shinai.
Pertama adalah shinai standard. Mungkin hampir semua anggota YKA menggunakan ini sekarang. Harga shinai ini berkisar Rp200 ribu s.d. Rp400 ribu (akan tergantung apakah bambu yang digunakan adalah bambu China, Taiwan, atau Jepang)

Kedua adalah shinai dobari.
Balance shinai ini terletak di dekat tsuba. Bagian shinai di dekat tsuba gemuk, lalu semakin ke ujung akan meramping. Karena berat shinai di dekat tsuba, maka menggunakan shinai ini akan terasa lebih ringan dibandingkan mengunakan shinai standar dengan berat yang identik. Kita bisa dengan mudah menggerakkan shinai untuk oji waza. 
Saya menggunakan shinai jenis ini dan berat shinai saya (tanpa tsuba) adalah 525 gr. 

Ketiga adalah shinai koto.
Shinai ini lurus,dengan diameter yang sama dari ujung (tsuba) ke ujung yang lain (kensen). Dengan demikian berat shinai merata di seluruh bagian shinai. Shinai jaman dahulu berbentuk seperti ini. Shinai ini terasa lebih berat daripada shinai standar arena beratnya terdistribusi secara merata di seluruh bagian shinai. Meski terasa lebih berat, shinai ini memiliki dampak pukulan yang lebih besar daripada dobari.

Keempat adalah chokuto. Untuk yang satu ini memiliki bentuk fisik yang sama dengan shinai koto, namun saya tidak begitu tahu apa perbedaannya. Hanya shinai ini yang belum pernah saya gunakan.

Shinai kedua sampai dengan keempat di atas memiliki harga yang leih mahal dari pada shinai standar.

Kemudian adalah dari handle shinai.
ada dua jenis, yaitu standar dan koban. 
Shinai dengan handle standar berbentuk bulat, sedangkan koban berbentuk oval seperti handle katana. Ada juga handle shinai yang hanya oval untuk tangan kiri saja, dan untuk tangan kanan tetap bulat.

Enjoy, and pick your shinai....
Note: apapun jenis shinainya tidak akan membuat kendo kita lebih baik. Kita sendiri yang membuat kendo kita lebih baik, bukan shinai....

Leo
3rd Dan Kenshi
Indonesia Kendo Association

0 comments:

Post a Comment